Kita dan Jarak
Tapi aku tak semudah itu untuk mencintai. Saat trauma akan masa laluku masih menghantuiku, ia datang lalu memberikan harapan. Membuatku terbang hingga aku lupa bahwa planet kita ini memiliki gravitasi. Dan saat aku tersadar, aku mendapatkan diriku telah jatuh. Bahkan ketika aku berusaha bangkit, tak ku temukan lagi sosok penyemangat yang selalu mampu membuatku melayang. Yah, dia telah pergi. Membiarkan aku sendiri menikmati luka yang ia ciptakan. Lalu aku hanya mampu menatap sendu jejak langkahnya yang hampir hilang terhapus angin. Aku kembali berusaha menyusun kepingan hatiku dan melupakan mimpi yang pernah aku ciptakan satu bulan yang lalu. Kembali menjalani kehidupan normal layaknya sebelum aku mengenal sosoknya. Wajahnya bukanlah pahatan dari para seniman profesional yang nyaris sempurna, dingin, jauh dari kata romantis. Entah apa yang membuatnya menjadi istimewa di mataku. Sosok kakak kelas semasa smp yang tak pernah ku duga akan menjadi orang istimewa dalam hidupku. Bahkan 3...